SECTION 3.1 : ANIMATION, DESIGN INTERROGATION, DRAWING

hula hula!
wah temen2 pasti udah ndak asing lagi kalu berbicara masalah dunia dijital dalam arsitektur,, bahkan mungkin udah pada tau konteksnya di luar kepala,, ya kan? soalnya kan kita belajar mata kuliah arsitektur dijital, jadi pasti udah pada tau dari awal. tapi gapapa deh di sini coba tiFa uraikan lagi ya tentang bahasan dunia dijital ini, seringkas2nya, ok!






Teknik visualisasi akan penggambaran sebuah bangunan semakin bergeser kedudukannya menjadi salah satu hal yang utama dalam proses perancangan. Lewat visualisasi inilah sebuah gambar akan menjadi alat berkomunikasi para arsitek kepada klien, masyarakat, bahkan orang awam sekalipun. Pada dunia modern saat ini telah berkembang metode visualisasi yang tak hanya menuangkan ide penggambaran dalam bentuk model bangunan (tampak dan perspektif bangunan), namun juga memuat keterangan-keterangan detail lain yang sekiranya berkaitan dengan keadaan fakta. Hal ini dibutuhkan karena sudut pandang penilaian bangunan bukan saja terletak pada seperti apa bangunan tersebut akan dibentuk namun juga bagaimana bentukan visual lainnya seperti bagaimana arah pembentukan bayangan, penggambaran tiap detail, bentukan tekstur, maupun pengaruhnya terhadap lingkungan apabila bangunan didirikan. Di sinilah tantangan bagi seorang arsitek selain untuk menunjukkan bagaimana ia dapat pengaplikasian ide karyanya secara utuh, namun juga dapat mempertanggungjawabkan karya tersebut bahwa layak untuk diuji kebenarannya.









Teknik visualisasi yang berkembang sangat pesat dekade ini merupakan gabungan dari banyak metode teknik lainnya seperti pemetaan, seni fotografi, pelukisan bentuk, hasil pengamatan, maupun metode penggambaran konvensional. Hasil dari metode visualisasi ini berupa kemudahan dalam hal presentasi (terlebih dalam menghadapi klien untuk menjelaskan seperti apa ide yang dimaksud). Terkadang teknik penggambaran menunjukkan lebih detail akan ide awalnya ketimbang hasil akhir bangunan yang telah didirikan. Di sini tidak terlalu diperhitungkan bagaimana sebuah kesan akan terbentuk secara realistis setelah bangunan didirikan, namun bagaimana kesan pada gambar dapat benar-benar terealisasikan pada kenyataannya seperti yang diharapkan.

Pada intinya,, peranan dunia dijital yang di sini dianggap sebagai teknik visualisasi baru dalam hal pemanfaatan program (software) bukan hanya sebagai alat penggambaran bagi arsitek, namun lebih kepada fungsinya sebagai media untuk menciptakan produk arsitektur yang lebih dinamis dalam menggabungkan dunia seni, ilmu pengetahuan maupun teknologi. Dengan memanfaatkan arsitektur dijital, seorang perancang akan mendapatkan peluang lebih banyak dalam mengembangkan daya imajinasinya yang kemudian akan direalisasikan dalam dunia nyata. Desain dijital akan menjadikan alat pendukung bagi terciptanya sebuah rancangan desain. Namun sebagai seorang arsitek juga diharapkan tidak terpaku pada kemajuan teknologi layaknya desain dijital. Unsur free-hand sebagai kemampuan dasar arsitek tetap mutlak diperlukan, karena skill itulah yang mengawali tertuangnya konsep desain dari seorang arsitek melalui goresan sketsa tangannya. Bagi arsitek junior, senior, maupun calon arsitek muda yang masih bernafas hingga saat ini, berjuanglah!




Memahami ...

"Contemporary - Digital - Design"

by Matthew Emmet (Architectural and Conceptual Artist)


sumber gambar:
http://arcspace.com/architects/hadid/port_house/port_house.html
http://arcspace.com/architects/asymptote/strata/strata.html